Bamba
Puang yang wilayahnya merupakan jalur utama menuju daerah tujuan wisata Tana
Toraja dan strategis pada jalur tengah di kabupaten Enrekang. Berdasarkan data
statistik kabupaten Enrekang tahun 2006, Bamba Puang sebelum pemekaran Tindalun dan Mendatte
dengan luas keseluruhan wilayahnya 27,39 KM2, jumlah penduduk 4,004
jiwa.
Letak Geografis Bamba Puang adalah berbatasan sebelah timur desa Tokkonan, sebelah utara berbatasan kelurahan Tanete/Desa Mendatte sebelah barat berbatasan dengan Buttu Batu dan sebelah selatan Bamba Puang berbatasan desa Siambo/Desa Tindalun. Wilayah administratif pemerintahan Desa Bamba Puang terdiri dari lima dusun yaitu dusun Benteng Banua, Galappo, Kotu, Pulauan dan Pattaliran. Desa Bamba Puang sendiri masuk dalam wilayah administrasi kecamatan Anggeraja kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan.
Bamba Puang memiliki jenis tanah Subur pada kemiringan lereng 15-25 % dan 25-40%. Bamba Puang memiliki tanah subur 1,520 hektar dan pekarangan 3,8 hektar. Kawasan Bamba Puang memiliki bentang alam bervariasi bergelombang, bergunung-gunung, landai sampai curam dengan ketinggian antara 750 sampai 1200 meter diatas permukaan laut.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai kondisi topografi kawasan Bamba Puang, yang termasuk dalam kategori bukit (bergunung) seluas 27,38 hektar, misalnya Buttu Macca, Buttu Banua, Buttu Mawai, Buttu Barani, gunung Bamba Puang, Buttu Pungawe, Buttu Saletta, Buttu Tindalun, Buttu Morengo, Buttu Deppa, Buttu Lansa, gunung Buttu Lellua, Buttu Tinoring, Buttu Awo, Buttu Tombang, dan Buttu Kasowean. Dari data tersebut, maka untuk pengembangan fisik pada setiap objek yang ada dikawasan Bamba Puang tetap memperhatikan parameter lereng dalam skoring fisik kawasan. Untuk objek wisata yang topografinya bergunung pengembangan fisiknya perlu mendapatkan perhatian khusus. kawasan Bamba Puang secara garis besar terbagi dua terbentuk dari arah utara selatan dan barat timur, yaktu satuan geomorfologi perbukitan dan satuan geomorfologi pegunungan.
Untuk kondisi geologi yang ada pada setiap objek wisata ditentukan berdasarkan letak lokasi wisata. Keberadaan struktur geologi pada setiap wisata menunjang dalam memberikan daya tarik terhadap objek wisata, terutama jenis wisata alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar